Apa yang
sebaiknya kita lakukan ketika menemui seorang wanita muslimah, khususnya remaja
muslimah, berjilbab syar’i namun ditemui ternyata ia adalah pecandu drama
korea? Beberapa tahun terakhir fenomena muslimah kita yang mengalami kegilaan menonton drama Korea dan juga meminati para
pelakonnya secara berlebihan menjadi suatu fenomena yang sangat memprihatinkan
bagi kaum remaja muslimah.
Fenomena ini
mengundang ‘demam’ dan demam drama Korea ini agak kronis, sehingga mampu menjadikan
‘pecandu’ drama korea seakan ketagihan, hilang fokus belajar, suka
berangan-angan kosong, yang paling
dahsyat dan sungguh parah ia telah
menyia-nyiakan waktu dan memubazirkannya.
Saudariku, mari
kita perhatikan beberapa hal berikut ini:
PERTAMA :
SYARIAT
( قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ
أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُوْنَ. وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ
أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ)
“Katakanlah kepada kaum mu’minin: Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat. Katakanlah kepada para wanita yang beriman: Hendaklah mereka menjaga
pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur:30-31).
Coba kita pahami ayat Allah tersebut.
Perintah menundukkan pandangan
itu dihighlightkan kepada kedua-dua, lelaki dan wanita.
Meskipun perintah kepada lelaki didahulukan dalam ayat pertama dan untuk wanita
dalam ayat kedua, itu tidak bermakna perintah menundukkan pandangan bagi wanita
lantas dianggap enteng.
Ataupun , adakah kita sanggup mengatakan bahwa
Allah menyebut perintah itu secara
sia-sia? Maha Suci Allah dari perbuatan yang sia-sia. Setiap perintah dan
larangan sesungguhnya terkandung hikmah dan kepentingan yang sangat besar untuk
manusia.
Maka, mau atau tidak, wanita juga perlu mengambil
berat soal menjaga pandangan dari kaum adam. Tidak hanya di alam nyata mahupun
di dalam film dan drama. Karena tidak dipungkiri jika seseorang menonton drama
korea ia akan memandang pemain drama korea laki-laki secara berlebihan.
KEDUA : KEPERLUAN ATAU KEHENDAK
Menonton film atau drama korea bukanlah suatu
yang wajib ataupun keperluan kepada manusia. Dengan makna, kita tidak mati jika tidak menonton
film. Justru, memandang aurat bukan mahram di dalam film atau drama korea adalah merupakan pilihan kita sendiri dan
bukannya suatu yang dipaksakan kepada kita.
Berbeda jika berada di khalayak untuk sesuatu
urusan sehingga membuka ruang pandang kepada bukan mahram adalah perkara yang
dimaafkan. Kecuali jika kita sengaja memandang secara berlebihan hingga
menikmati keindahan wajah rupawan maka
itu jelas haram.
Kembali kepada drama Korea, tidak ada yang
memaksa anda untuk menonton melainkan
anda sendiri. Jadi anda perlulah sadar
bahwa, setiap kemaksiatan yang berlaku di hadapan anda adalah di bawah
tanggungjawab anda sendiri dan anda mempunyai pilihan sama untuk meninggalkan
ataupun meneruskan.
KETIGA : FANATIK DAN OBSESI
Adalah suatu yang malang bagi seorang mukmin,
jika ditimpa keobsesian kepada orang kafir dan fasiq yang sedikit pun tidak
mendatangkan manfaat kepadanya. Ini jelas terjadi kepada peminat fanatik drama
dan pelakon Korea.
Ia berbeda dengan minat dan kekaguman kita
terhadap seseorang tokoh. Mereka kita jadikan sebagai idola dan pencetus
motivasi. Ini suatu yang berbeda. Kegilaan kepada pelakon Korea adalah kegilaan
yang terfokus kepada cara dia berlakon, rupa wajah, romantis, pandai bermain
kata, pandai menyanyi dan sebagainya.
Bahkan ada yang menghabiskan masa meng’google‘
gambar pelakon kegemarannya, mendownload serta menyimpan pula pelbagai
klip video lagu Korea yang disukainya.
Kegilaan seperti ini sama sekali tidak mengundang
faedah. Berapa banyak yang menonton
drama Korea karena mencari moral of the story berbanding yang menonton
dan hanyut dengan angan-angan dan perasaan masing-masing.
Semua itu, jika tidak dikawal akan membawa hati
kita kepada berkurangnya rasa cinta dan kasih kepada Allah serta Rasul. Di
waktu kita melihat keelokan rupa paras, ianya tidak kita kembalikan kepada
Allah. Di waktu kita melihat sesuatu kesedihan dan ‘lakonan’ takdir, maka kita
tidak kembalikan kepada Allah. Kita hanya menonton dan mengagumi
makhluk-makhluk dalam drama Korea
tersebut saja.
KEEMPAT : LALAI
” Saya khawatir, banyak teman-teman saya sesama muslimah yang terobsesi dengan cerita Korea, mereka menjadi sangat
lalai.....”
Ya. Itulah point nya. Kelalaian. Pemubaziran
Waktu. Kehilangan Fokus.
Sebagai contoh, muslimah yang sebelumnya rajin
mengulangkaji pelajaran dan menggunakan waktu untuk membaca bahan ilmiah,
tetapi setelah ‘tersandung’ kegilaan kepada drama Korea, jadwal hariannya
tunggang langgang tak terarah. Hari-harinya dihabiskan hanya untuk menonton
drama korea berdiam diri di kamar.
Anehnya, tunggang langgang itu tidak menjadikan
dirinya ‘susah’ sebaliknya tenang-tenang saja dan bahagia pula bisa
tertawa-tawa karena merasa terhibur melihat
lakon dalam drama Korea. Ini karena dia sudah terbang ke suatu dunia
yang penuh dengan warna warni ciptaan manusia.
Suatu perkara yang perlu difahami tentang drama
Korea ialah, jalan ceritanya sengaja dibentuk supaya bersambung-sambung dan
benar-benar menjadikan perasaan penontonnya terbuai-buai dan ‘ingin nonton lagi
dan lagi’.Suntikan maut inilah yang akhirnya mematikan diri anda yang sebenarnya.
Di luar, anda menjaga pandangan dari kaum adam. Katanya,
karena menginginkan pasangan yang soleh suatu hari nanti. Tetapi di dalam
bilik, wajah pelakon Korea itulah yang menjadi teman setia anda sampai ke dalam
selimut. Gambar ditampal di dinding bilik dan di ‘dinding hati’. Dalam sholat terbawa-bawa, dalam mimpi terngigau-ngigau.
Dalam bilik kuliah, hanyut entah ke mana.
KELIMA : SIFAT MALU
Inilah yang menjadikan wanita muslimah sebagai
subjek utama. Mengapa secara luaran, anda malu untuk menyatakan cinta kepada
seseorang lelaki kecuali dengan ikatan pernikahan yang sah, tetapi di dalam,
anda begitu tidak malu meluahkan rasa ‘cinta’ dan minat anda kepada pemain
drama Korea?
Oh..Tampannya dia! Aku jatuh cinta!
Aku suka pahlawan cerita ini. Sangat peduli..romantis..wah..sukanya..sukanya..
Kemudian, apabila ditegur dan dinasihati,
jawabnya :
Aku suka saja, hanya menonton untuk hiburan
disela belajar dan aktivitas kuliah yang padat dan membutku pusing...
Hakikatnya, itulah inti daripada pokok
permasalahan yaitu terkikisnya sifat malu dan menutup telinga atas nasihat dari
dalam diri seorang muslimah. Apabila pandangan tidak dijaga, hati akan ditimpa
musibah. Lantas lahirlah berbagai alasan mempertahankan diri meskipun hati
sendiri tidak beroleh ketenangan.
Hendaknya kita mengambil sikap pertengahan tanpa memandang
fitrah dan keperluan insan. Kalau mau menonton,
tontonlah sekadarnya saja, tidak setiap hari, tidak setiap jam, dan jangan
jadikan menonton drama korea sebagai hobi di sela waktu luang. Sekadar ingin menghilangkan beban dan penat. Sekadar ingin mengalihkan perhatian. Sekadar ingin
menghilangkan bosan. Sekadar ingin menghiburkan hati.
Tetapi kalau berhari-hari, berminggu-minggu hanya
itu yang dihadap, itu ‘sekadarnya’ kah?
Bukan semua cerita Korea itu bersambung episode,
ada juga yang dibuat dalam satu cerita pendek saja, tetapi yang terfokus di
sini adalah drama Korea yang episodenya sampai 20 yang setiap episodenya membutuhkan
waktu putar kurang lebih 60 menit dan jika dijumlahkan adalah 1200 menit atau 20 jam, sehingga anda
tidak bisa menonton sekadar setengah atau satu jam. Itu bukan lagi termasuk
dalam kategori harus, bahkan boleh
sampai tahap makruh atau haram jika melibatkan kelalaian hati dan pemubaziran
waktu tanpa keperluan.
Maka berwaspadalah Saudariku. Tulisan ini perlu
dijadikan teguran dan nasihat, bukan
serangan dan hukuman. Mereka yang terlibat mungkin tidak sadar dan mungkin juga
sadar, tetapi sedang berusaha melawan keobsesian mereka sendiri.
PESAN PADA
MEREKA WAHAI ‘MUSLIMAH PECINTA DRAMA KOREA’:
Kalau engkau tidak dapat menahan hati dengan
hanya melihat satu episode, maka jalan terbaik adalah jangan tonton walaupun satu episode. Karena sudah
dapat dipastikan jika engkau telah menonton satu episode saja engkau akan meneruskan episode-episode selanjutnya.
Mencegah itu sesungguhnya jauh lebih baik dan selamat.
Diterjemahkan dari website Malaysia: www.myilham.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar