Pages

Rabu, 20 Juni 2012

MUSLIMAH DAN DRAMA KOREA


Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika menemui seorang wanita muslimah, khususnya remaja muslimah, berjilbab syar’i namun ditemui ternyata ia adalah pecandu drama korea? Beberapa tahun terakhir fenomena muslimah  kita yang mengalami kegilaan  menonton drama Korea dan juga meminati para pelakonnya secara berlebihan menjadi suatu fenomena yang sangat memprihatinkan bagi kaum remaja muslimah.

Fenomena ini mengundang ‘demam’ dan demam drama Korea ini agak kronis, sehingga mampu menjadikan ‘pecandu’ drama korea seakan ketagihan, hilang fokus belajar, suka berangan-angan  kosong, yang paling dahsyat dan  sungguh parah ia telah menyia-nyiakan waktu dan memubazirkannya.

Saudariku, mari kita perhatikan beberapa hal berikut ini:

PERTAMA : SYARIAT

Allah Ta’ala berfirman:
( قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُوْنَ. وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ)
“Katakanlah kepada kaum mu’minin:  Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada para wanita yang beriman: Hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur:30-31).
Coba kita pahami ayat Allah tersebut. Perintah  menundukkan  pandangan  itu dihighlightkan kepada kedua-dua, lelaki dan wanita. Meskipun perintah kepada lelaki didahulukan dalam ayat pertama dan untuk wanita dalam ayat kedua, itu tidak bermakna perintah menundukkan pandangan bagi wanita lantas dianggap enteng.
Ataupun , adakah kita sanggup mengatakan bahwa Allah menyebut perintah  itu secara sia-sia? Maha Suci Allah dari perbuatan yang sia-sia. Setiap perintah dan larangan sesungguhnya terkandung hikmah dan kepentingan yang sangat besar untuk manusia.
Maka, mau atau tidak, wanita juga perlu mengambil berat soal menjaga pandangan dari kaum adam. Tidak hanya di alam nyata mahupun di dalam film dan drama. Karena tidak dipungkiri jika seseorang menonton drama korea ia akan memandang pemain drama korea laki-laki secara berlebihan.

KEDUA : KEPERLUAN ATAU KEHENDAK
Menonton film atau drama korea bukanlah suatu yang wajib ataupun keperluan kepada manusia. Dengan  makna, kita tidak mati jika tidak menonton film. Justru, memandang aurat bukan mahram di dalam film atau drama korea  adalah merupakan pilihan kita sendiri dan bukannya suatu yang dipaksakan kepada kita.
Berbeda jika berada di khalayak untuk sesuatu urusan sehingga membuka ruang pandang kepada bukan mahram adalah perkara yang dimaafkan. Kecuali jika kita sengaja memandang secara berlebihan hingga menikmati keindahan wajah rupawan  maka itu jelas haram.
Kembali kepada drama Korea, tidak ada yang memaksa anda untuk menonton  melainkan anda sendiri. Jadi anda perlulah  sadar bahwa, setiap kemaksiatan yang berlaku di hadapan anda adalah di bawah tanggungjawab anda sendiri dan anda mempunyai pilihan sama untuk meninggalkan ataupun meneruskan.
KETIGA : FANATIK DAN OBSESI
Adalah suatu yang malang bagi seorang mukmin, jika ditimpa keobsesian kepada orang kafir dan fasiq yang sedikit pun tidak mendatangkan manfaat kepadanya. Ini jelas terjadi kepada peminat fanatik drama dan pelakon Korea.
Ia berbeda dengan minat dan kekaguman kita terhadap seseorang tokoh. Mereka kita jadikan sebagai idola dan pencetus motivasi. Ini suatu yang berbeda. Kegilaan kepada pelakon Korea adalah kegilaan yang terfokus kepada cara dia berlakon, rupa wajah, romantis, pandai bermain kata, pandai menyanyi dan sebagainya.
Bahkan ada yang menghabiskan masa meng’google‘ gambar pelakon kegemarannya, mendownload serta menyimpan pula pelbagai klip video lagu Korea yang disukainya.
Kegilaan seperti ini sama sekali tidak mengundang faedah. Berapa banyak  yang menonton drama Korea karena mencari moral of the story berbanding yang menonton dan hanyut dengan angan-angan dan perasaan masing-masing.
Semua itu, jika tidak dikawal akan membawa hati kita kepada berkurangnya rasa cinta dan kasih kepada Allah serta Rasul. Di waktu kita melihat keelokan rupa paras, ianya tidak kita kembalikan kepada Allah. Di waktu kita melihat sesuatu kesedihan dan ‘lakonan’ takdir, maka kita tidak kembalikan kepada Allah. Kita hanya menonton dan mengagumi makhluk-makhluk dalam  drama Korea tersebut saja.
KEEMPAT : LALAI
” Saya khawatir, banyak teman-teman  saya sesama muslimah  yang terobsesi  dengan cerita Korea, mereka menjadi sangat lalai.....”
Ya. Itulah point nya. Kelalaian. Pemubaziran Waktu. Kehilangan Fokus.
Sebagai contoh, muslimah yang sebelumnya rajin mengulangkaji pelajaran dan menggunakan waktu untuk membaca bahan ilmiah, tetapi setelah ‘tersandung’ kegilaan kepada drama Korea, jadwal hariannya tunggang langgang tak terarah. Hari-harinya dihabiskan hanya untuk menonton drama korea berdiam diri di kamar.
Anehnya, tunggang langgang itu tidak menjadikan dirinya ‘susah’ sebaliknya tenang-tenang saja dan bahagia pula bisa tertawa-tawa karena merasa terhibur melihat  lakon dalam drama Korea. Ini karena dia sudah terbang ke suatu dunia yang penuh dengan warna warni ciptaan manusia.
Suatu perkara yang perlu difahami tentang drama Korea ialah, jalan ceritanya sengaja dibentuk supaya bersambung-sambung dan benar-benar menjadikan perasaan penontonnya terbuai-buai dan ‘ingin nonton lagi dan lagi’.Suntikan maut inilah yang akhirnya mematikan diri anda yang sebenarnya.
Di luar, anda menjaga pandangan dari kaum adam. Katanya, karena menginginkan pasangan yang soleh suatu hari nanti. Tetapi di dalam bilik, wajah pelakon Korea itulah yang menjadi teman setia anda sampai ke dalam selimut. Gambar ditampal di dinding bilik dan di ‘dinding hati’. Dalam sholat  terbawa-bawa, dalam mimpi terngigau-ngigau. Dalam bilik kuliah, hanyut entah ke mana.

KELIMA : SIFAT MALU
Inilah yang menjadikan wanita muslimah sebagai subjek utama. Mengapa secara luaran, anda malu untuk menyatakan cinta kepada seseorang lelaki kecuali dengan ikatan pernikahan yang sah, tetapi di dalam, anda begitu tidak malu meluahkan rasa ‘cinta’ dan minat anda kepada pemain drama Korea?
Oh..Tampannya dia! Aku jatuh cinta!
Aku suka pahlawan cerita ini. Sangat peduli..romantis..wah..sukanya..sukanya..
Kemudian, apabila ditegur dan dinasihati, jawabnya :
Aku suka saja, hanya menonton untuk hiburan disela belajar dan aktivitas kuliah yang padat dan membutku pusing...
Hakikatnya, itulah inti daripada pokok permasalahan yaitu terkikisnya sifat malu dan menutup telinga atas nasihat dari dalam diri seorang muslimah. Apabila pandangan tidak dijaga, hati akan ditimpa musibah. Lantas lahirlah berbagai alasan mempertahankan diri meskipun hati sendiri tidak beroleh ketenangan.
Hendaknya  kita mengambil sikap pertengahan tanpa memandang fitrah dan keperluan insan. Kalau mau  menonton, tontonlah sekadarnya saja, tidak setiap hari, tidak setiap jam, dan jangan jadikan menonton drama korea sebagai hobi di sela waktu luang. Sekadar  ingin menghilangkan beban dan  penat. Sekadar  ingin mengalihkan perhatian. Sekadar ingin menghilangkan bosan. Sekadar ingin menghiburkan hati.
Tetapi kalau berhari-hari, berminggu-minggu hanya itu yang dihadap, itu ‘sekadarnya’ kah?
Bukan semua cerita Korea itu bersambung episode, ada juga yang dibuat dalam satu cerita pendek saja, tetapi yang terfokus di sini adalah drama Korea yang episodenya sampai 20 yang setiap episodenya membutuhkan waktu putar kurang lebih 60 menit dan jika dijumlahkan  adalah 1200 menit atau 20 jam, sehingga anda tidak bisa menonton sekadar setengah atau satu jam. Itu bukan lagi termasuk dalam  kategori harus, bahkan boleh sampai tahap makruh atau haram jika melibatkan kelalaian hati dan pemubaziran waktu tanpa keperluan.
Maka berwaspadalah Saudariku. Tulisan ini perlu dijadikan teguran dan  nasihat, bukan serangan dan hukuman. Mereka yang terlibat mungkin tidak sadar dan mungkin juga sadar, tetapi sedang berusaha melawan keobsesian mereka sendiri.
PESAN PADA MEREKA WAHAI ‘MUSLIMAH PECINTA DRAMA KOREA’:
Kalau engkau tidak dapat menahan hati dengan hanya melihat satu episode, maka jalan terbaik adalah jangan  tonton walaupun satu episode. Karena sudah dapat dipastikan jika engkau telah menonton satu episode saja engkau  akan meneruskan episode-episode selanjutnya. Mencegah itu sesungguhnya jauh lebih baik dan selamat.

Diterjemahkan dari website Malaysia: www.myilham.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar