SMALL GROUP DISCUSSION (SGD)
Small Group Discussion (SGD) merupakan salah satu metode pembelajaran student-centred. SGD adalah diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 10-11 mahasiswa dengan didampingi oleh tutor. Dalam diskusi ini mahasiswa-mahasiswa tersebut diberi tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberikan dalam waktu tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab akan dibawa ke kuliah narasumber, tetapi apabila tidak ada pertanyaan dari mahasiswa maka kuliah narasumber ditiadakan.
SGD
merupakan diskusi antar anggota dalam kelompok untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan/tugas. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tersebut
merupakan pendalaman dari materi yang diberikan dalam mini lecture. Tugas tersebut juga dilengkapi dengan daftar pustaka
yang dapat dijadikan literatur (terdapat pada modul mata kuliah) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tadi. Diharapkan mahasiswa sudah menjawab pertanyaan –
pertanyaan tersebut sebelumnya sehingga saat mini lecture yang terjadi adalah diskusi antara mahasiswa dan dosen
pengampu, kemudian hasilnya akan disampaikan pada anggota kelompok lainnya
dalam small group discussion. Pertanyaan-pertanyaan dalam SGD akan dijadikan
materi ujian Multiple Choice Questions.
Tujuan
penerapan SGD dalam pembelajaran:
a.
Melatih
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
b.
Melatih
mahasiswa untuk mencapai metode pembelajaran students centred learning.
c.
Menambah
pengetahuan/informasi.
d.
Saling
membantu sesama anggota kelompok.
Manfaat dari
penerapan SGD dalam pembelajaran
a.
Tugas
dapat diselesaikan dengan mudah karena dikerjakan secara bersama-sama
b.
Dengan
adanya diskusi maka berbagai pendapat yang disampaikan oleh anggota kelompok
dapat menambah pengetahuan seluruh anggota kelompok
c.
Dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberikan maka mahasiswa terbantu
untuk lebih memahami materi yang sedang dipelajari serta terbantu untuk membuat
ringkasan sehingga mempermudah belajar.
d.
Membantu
mahasiswa dapat mencapai learning objectives.
Penerapan SGD
dalam Evaluasi Pembelajaran
Ternyata baru saya tahu bahwa SGD
bisa diterapkan sebagai metode evaluasi pembelajaran mata kuliah bagi
mahasiswa. Pengalaman ini saya dapat ketika saya mengikuti Ujian Tengah
Semester Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Awalnya saya bingung ketika seminggu
sebelum pelaksanaan ujian dosen pengampu mengumumkan bahwa beliau menghendaki
ujian lisan. Saya pun putar otak, Bagaimana ya bentuknya? Bagaimana cara saya
belajar untuk menguasai materinya karena mata kuliah tersebut berjumlah 3 SKS?
kemudian Bagaimana pula dosen tersebut menilai jawaban saya dan apa kriteria
atau tolak ukur dari jawaban saya?
Saya tetap menebak-nebak apakah bentuk
dari ujian lisan tersebut berupa analisis penyelesaian kasus secara individu
atau kelompok. Pertanyaan-pertanyaan saya tersebut diatas terjawab pada saat
hari dimana saya harus ujian. Ternyata bentuk ujiannya adalah dengan menerapkan
metode Small Group Discussion (SGD). Awalnya saya juga masih bingung, karena
ini kali pertama saya menemui metode evaluasi dengan berdiskusi secara kelompok
antar mahasiswa. Kebetulan kelompok saya adalah kelompok yang terakhir kali
diuji dan berjumlah 8 mahasiswa. Setelah memasuki ruang ujian, hanya ada
kelompok kami dan dosen penguji dimana dosen menjelaskan bahwa beliau hanya
berperan sebagai fasilitator. Kami diharuskan untuk berdiskusi satu sama lain.
Kelompok saya terdiri dari Angga Adistia Wijaya, Ibnu Ramadhani, Siti
Fathurrohmah dan Dian Pratiwi. Kelompok kami diberi kasus sebagai
pertanyaannya, dan kami harus menjawabnya melalui diskusi bersama dan jawaban
harus dikaitkan dengan teori yang sudah dipelajari sejak awal pertemuan
sehingga jawaban bukanlah Common Sense
(pendapat subjektif belaka), tetapi ada dasar teoritis yang menjadi alasan
untuk memperkuat hasil-hasil diskusi kami dan sifat ujian tersebut adalah closed-book. Pertanyaan yang diberikan
cukup singkat, hanya ada satu dan kami diberi waktu sekitar 25 menit untuk
mendiskusikan. Dosen sebagai fasilitator memberikan satu kasus pertanyaan:
“Misalkan saudara adalah perumus kebijakan dalam suatu Yayasan Pendidikan,
diskusikan mengenai metode pembelajaran apa yang paling tepat dan sesuai untuk
siswa-siswa yang ada di Yayasan Pendidikan Saudara mulai dari SD, SMP dan SMA”
Diskusi dimulai dengan pemilihan ketua
diskusi, saya dipilih oleh teman-teman satu kelompok sebagai ketuanya untuk
mengatur jalannya proses diskusi. Kami hanya sempat membahas untuk menentukan
metode pembelajaran bagi siswa SD dan SMP saja. Diawali dari topik SD, semua
berpendapat tentang metode yang tepat, tetapi kemudian diakhir keputusan yang
saya tekankan pada teori seperti yang diharuskan oleh fasilitator, untuk siswa
SD lebih ditekankan pada teori perkembangan kognitif dan bahasa, dimana menurut
pandangan Piaget, usia SD adalah usia dimana anak memasuki awal masa operasional
dan perlu dikembangkan ketrampilan motoriknya sesuai dengan tugas perkembangan
anak dimana masih sering berbicara dengan benda-benda mati. Dan di usia 11-12 tahun
menurut Kohlberg juga anak sudah mampu memiliki penilaian moral untuk
membedakan hal yang baik dan buruk. Untuk SMP lebih ditekankan pada teori
dimana metode yang digunakan sebaiknya adalah banyak berdiskusi kelompok karena
masa-masa SMP adalah masa puber atau peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja
awal, jadi menurut pandangan Vygotsky tentang Zone of Proximal Developmental (ZPD)
anak harus dibantu untuk menyelesaikan kesulitan yang belum bisa dihadapai
sendirian. Masa SMP anak lebih mengutamakan bagaimana ia bisa diterima oleh
kelompoknya, hampir sama dengan siswa SMA. Semua metode juga harus disesuaikan
dengan kurikulum yang sekarang berlaku yaitu KTSP sehingga setiap tujuan dari
metode pembelajaran dapat mengarahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajarn
sesuai dengan tujuan KTSP yaitu mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Saat
alarm berbunyi berarti menandakan bahwa waktu berdiskusi telah habis,
fasilitator pun menyimpulkan bahwa over
all kelompok kami yang paling banyak menggunaka teori dalam menjawab.
Ternyata demikian prosesnya. Tetapi walaupun demikian saya masih belum mengerti
bagaimana sistem penilaiannya dari evaluasi pembelajaran yang menggunakan
metode SGD. Sungguh pengalaman belajar yang sangat bermanfaat...
klo bleh tw,,
BalasHapusbku small group discussion,ad gak bku'a..??
klo ad leh tw gk, pnerbit'a ap..
n pencipta ny cpa..