Pages

Senin, 03 Juni 2013

MENGAPA DOA KITA TIDAK DIKABULKAN?


Doa merupakan suatu harapan yang kita minta kepada Alloh Subhanahuwata’ala yang kita harapkan untuk dikabulkan. Dalam berdoa, kita harus memperhatikan adab-adabnya. Marilah kita merenung sejenak, sudahkah benar ibadah kita? Mengapa terkadang doa yang kita panjatkan, sesuatu yang kita harapkan tidak terjadi dan kita tidak mendapatkan Ridho-Nya?

Tata Cara Berdizikir Dan Berdoa
Qs Al-‘arof 205 (Berdzikir)
205.  Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
Al-A’rof ayat 55 (Berdoa)
55.  Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Maksudnya: melampaui batas tentang YANG DIMINTA DAN CARA MEMINTA.
          
Mengapa DOA di TOLAK.
“Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu “, kata Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al Ghaib. Yang perlu dipertanyakan adalah mengapa doa kita tak terkabul?
           
Ada Dua Sebab Mengapa Doa Tertolak:
Pertama, Tidak Memperhatikan Adab Berdoa, Baik Adab Lahir Maupun Adab Batin.
           Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk sesuatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim atau tak terburu-buru segera dikabulkan.” Seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?” Rasulullah menjawab, “Ia mengatakan, ‘aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan’, sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu,” (HR Muslim).
           Ketika suatu doa tak segera menampakkan tanda-tanda terijabah, maka seharusnya seseorang berbaik sangka kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT akan mengganti bentuk pengabulan doa dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk deposito pahala.

Kedua, Perilaku Buruk.
Syaqiq al-Baikhi bercerita; ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashar, orang-orang mengerumuni beliau. Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, “Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian.” Ibrahim bin Adham menjawab, “Hatimu telah mati dari sepuluh perkara,” Yakni:
Pertama; engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hakNya.
Kedua; engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya.
Ketiga; engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya.
Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau.
Kelima; engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya.
Keenam; engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa.
Ketujuh; engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Kedelapan; engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri.
Kesembilan; engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur padaNya.
Kesepuluh; engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

Astaghfirulloh... apakah kita sudah memperhatikan kesepuluh perkara diatas?

Allah perintahkan “Berdoalah kepada-KU, niscaya AKU akan mengabulkanya”

Kajian Tafsir di Ibnu Sina oleh Bapak Anwar Sutoyo.
Senin 2 Juni 2013/ 24 Rajab 1434 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar