Pages

Jumat, 20 September 2013

KKL MANDIRI 2013 #4

Selasa, 27 Agustus 2013

Pagi harinya kami menuju ke Joger untuk membeli baju-baju khas Joger Pabrik Kata-Kata :D


Next destinasi terakhir adalah Bedugul, Danau di Bedugul. Sesampai disana langsung berfoto dan terpesona keindahan danaunya. Keren, dingin dan tenang :D Eh lihat bule yang keren abis (keliatannya sih seumuran) pengen banget saya ajak foto bersama tapi saya kurang berani. Nyesel Tiada Akhir! Melewatkan kesempatan langka :D L Tapi tetep keep Smile deh tidak apa-apa :D









Hari terakhir di Bali kami langsung pulang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Dan Pulang menuju Jawa, sampai di Semarang tanggal 28 Agustus 2013 pukul 14.00 :D Alhamdulillaah :D

Tulisan ini baru saya tulis 20 September 2013. Lama banget ya? Saking sibuknya dan baru mood heheu Tapi alhamdulillah masih diberi ingatan yang cukup baik dan tersisa cukup banyak sehingga bisa mengingat secara runtut kemana saja saya ketika KKL Mandiri ke Bali. :D

Terimakasih kepada segenap Panitia, Biro Perjalanan Wisata WARNA dan Dosen Pendamping KKL Mandiri 2013 Pendidikan Administrasi Perkantoran. :D

KKL MANDIRI 2013 #3

Senin, 26 Agustus 2013



Paginya kami sudah haru berkumpul pukul 07.00 pagi untuk sarapan pagi dan bersiap menuju Bapusip pukul 09.00 WITA.  



Setibanya di Bapusip kami disambut dengan baik dan kagetnya hanya bisa 70 mahasiswa yang bisa masuk ke ruangan presentasi. Yang menjadi wakil dari Unnes adalah Bapak Ade Rustiana. Dan dari Pihak Bapusip adalah Kepala Humas dan Kepala Sekretariat Perpustakaan. 







Ada 3 mahasiswa yang bertanya yaitu saya sendiri (Anis Susanti) yang bertanya tentang pengelolaan arsip, Ibnu Ramadhani yang bertanya tentang internasionalisasi standar perpustakaan dan Amin Wasono yang bertanya tentang peningkatan minat baca secara administratif.







Penjelasan yang bisa saya tangkap, ternyata yang kami kunjungi adalah perpustakaannya, buka Badan Arsip nya. Saya kecewa karena menurut saya menjadi kurang tepat karena prodi kami Administrasi Perkantoran. Sempat kaget juga ketika kepala perpustakaan mengatakan bahwa Badan Arsip terbaik se-Asia Tenggara adalah Badan Arsip Jawa Tengah di Srondol. (Terus ngapain kita jauh-jauh ke Bali padahal di Semarang ada Badan Arsip terbaik???) nah inilah yang menjadikan saya lebih menyebut KKL ini bukan untuk kunjungan tapi untuk liburan sebelum masuk kuliah semester 5. Heheheu



Okelah tak apa, lanjut happy-happy menuju pusat oleh-oleh Cah Ayu nyempetin beli Kacang Bali sama Pie Susu. Next lanjut ke Krisna pusat oleh-oleh beli banyak baju dan souvenir, kemudian yang terakhir ke Pasar Sukowati, kurang greget nawar agak nyesel. Hehe


Lanjut ke Pantai Kuta, lihat sunset, kami harus naik minibus selama 30 menit menuju Kuta.



Pulang ke Hotel bersiap untuk makrab, rame sekali karena Angga Adistya dan Ariska Primadistya mengisi makrab dengan karaoke, Goyang Caesar dan dilanjut permainan terus kumpul di Aula untuk pemberian sebutan buat teman-teman ter-rempong, ter-friendship, ter-usil dan ter-aneh, lanjut deh introspeksi serombel.







Di momen itu malah saya mewek alias nangis, sayang banget rasanya sama teman-teman PAP.A 2011 setelah 2 tahun bersama semakin berasa kekeluargaanya. J


Sampai akhirnya kami berfoto bersama dan membuat video :D

KKL MANDIRI 2013 #2

Minggu, 25 Agustus 2013

Sekitar pukul 02.00 WITA kami sampai di pelabuhan penyebarangan Ketapang menuju Gilimanuk.


Inilah pengalaman pertama saya ke Bali dan pertama kalinya pula naik kapal Ferry. Benar-benar sensasi yang luar biasa di atas kapal. Beberapa dari kami menuju ke atas kapal untuk menikmati pemandangan langit dan laut dini hari. Sungguh lukisan alam yang sangat indah dibawah bulan.




Sekitar pukul 04.30 WITA kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk-Bali. Perjalanan dilanjutkan menuju Bali dan kami singgah pukul 05.00 WITA di Masjid untuk melaksanakan ibadah Sholat Shubuh. Ternyata perjalanan ke pusat pariwisata di Bali dari Gilimanuk sangat jauh. Baru jam 09.00 WITA kami sampai di Tanah Lot, kemudian mandi pagi dan bersiap diri untuk menikmati objek pariwisata di Tanah Lot.





Sebelum menuju Pantai Tanah Lot, kami sarapan dulu di Agung pusat oleh-oleh Bali. Dan lagi-lagi menunya soto alias rawon.. Benar-benar minim sayur..

Next, langsung menuju Tanah Lot nih, keren sekali, suasana religi Hindunya kental sekali. Pas sekali ada ritual pas kami kesana. Saya sangat heran, disana mereka beribadah ketika kami berlalu lalang, tapi tetap saja terlihat hening dan menghayati, mereka pun tidak marah ketika kami lewat didepan mereka yang sedang beribadah.


Sayangnya saat kami ke Tanah Lot air sedang pasang sehingga kami tidak dapat menuju pura ditengah laut dan menyentuh ular suci serta mengambil air suci yang konon kalau kita bisa menyentuh ular laut impian kita bisa terwujud.

Tapi senangnya kami bisa berfoto bersama. Oh iya sekilas tentang Tanah Lot artinya Tanah dan Laut yang pada saat itu ada pendeta suci yang bertapa di atas tanah di tengah laut kemudian selendangnya lepas dan berubah menjadi ular suci (itu cerita rakyatnya)


Lanjut perjalanan menuju ke Pantai Tanjung Benoa. Setelah di Tanah Lot dimana wisata air laut yang kental dengan religi, di Pantai Tanjung Benoa merupakan objek wisata air laut yang full untuk permainan. Sekitar pukul 12.00 WITA sampai di Tanjung Benoa saya beserta 9 teman lainnya ada Aan, Akbar, Santi, Dian Pratiwi, Atika, Bunga, Eva dan Anis Luthfia menuju ke Pulau Penyu. Untuk wisatawan domestik hanya Rp 55.000 untuk melihat dan berfoto dengan penyu.




Makan siang ditepi pantai Tanjung Benoa sekitar pukul 14.00 WITA sambil menikmati laut biru, pasir putih dan permainan air laut salah satunya paraceiling.



Setelah dari Tanah Lot dan Tanjung Benoa, kami dipandu oleh pemandu wisata asli Bali yaitu I Komang Alit dan kami bisa panggil Bli Komang. Sepanjang perjalanan menuju tempat ibadah 5 agama (Pujamandala) yang merupakan komplek tempat ibadah agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Katolik. Tapi sayang saat disini saya tidak mendapatkan dokumentasi.

Sore harinya kami langsung menuju ke Pantai Pandawa padahal tadinya ingin menuju ke Pantai Dreamland, tapi ternyata Pandawa. Tidak kalah cantik! Air lautnya tenang, bisa main Kano dan pasirnya unik berupa batu karang kecil yang lembut dan kering! View yang indah! Impian terwujud :D






Malam hari kami menuju BPC Hotel. Bersama Nurul dan Desi kami bertiga mendapat kamar nomor 204. Hotelnya sangat bagus dan malam harinya Panitia (termasuk saya) harus rapat bersama biro untuk evaluasi perjalanan wisata hari pertama sampai pukul 00.00 WITA -_-

KKL MANDIRI 2013 #1



Sabtu, 24 Agustus 2013

Pagi hari pukul 08.00 kami sudah bersiap untuk upacara pemberangkatan menuju ke Bali. Pemberangkatan dibuka oleh Bapak Marimin dan dipandu oleh Amin Wasono selaku Ketua Panitia KKL Mandiri PAP 2013. Instansi yang kami jadikan objek KKL adalah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Bali di Denpasar. Perjalanan kami ke Bali didampingi oleh tiga orang dosen yaitu Bapak Marimin (Ketua Laboraturium Pendidikan Ekonomi) di Bis 1, Bapak Ade Rustiana (Dosen Administrasi Perkantoran) di Bis 2 dan Bapak Hasan Setiaji (Dosen Ekonomi Pembangunan) di Bis 3.  Peserta KKL Mandiri 2013 PAP ini diikuti oleh 118 Mahasiswa PAP.A dan PAP.B 2011.



Kebetulan saya berada di Bis 3, sebelum tadinya di Bis 2 tetapi karena di Bis 3 tidak ada seksi dokumentasi maka saya pindah ke Bis 3 dan malah satu seat sendirian. Kami berangkat pukul 09.00 dan Tour Leader kami dibantu oleh Aan Ikhsananto sebagai koordinator Bis 3.

Makan Siang Dulu di Rumah Taman Sari Jawa Timur di depan Laut :)


Pas Malamnya saya tidak kuat untuk makan malam karena sudah ngantuk jadi foto saja sambil menunggu teman yang lain :)





Rabu, 04 September 2013

Setiap Orang Punya Kepentingan dan Keinginannya SENDIRI


Tulisan ini terinspirasi dari lingkungan sekitar yang saya temui. Beberapa orang yang saya kenal telah menarik perhatian saya selama ini. Mengapa? Karena mereka aneh dimata saya. Aneh disini bukanlah unik yang saya maksud, melainkan hal yang kurang umum menurut saya. Mungkin tulisan ini terlalu subjektif, tetapi saya hanya mencoba mengambil hikmah dari inspirasi yang saya dapatkan.

Langsung saja ke titik pembahasan yang membuat hati saya merasa geram, gemes dan sedikit sedih dengan hal seperti ini.

Sebut saja P, dia adalah mahasiswa lain jurusan, adik tingkat saya yang berada dalam 1 organisasi bersama saya. Pada awalnya saya sedikit penasaran dengannya, sebutan ‘ikhwan’ pantas ia dapatkan karena memang penampilannya yang calm dan pendiam. Pertama kali masuk kedalam organisasi, saya coba dekati dia, karena memang sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai kepala departemen PSDM yang berupaya mempererat hubungan internal antar pengurus. Namun, setelah berselang beberapa waktu, saya semakin kurang ‘sreg’ dengan caranya, dia mulai menunjukkan bahwa dia tidak nyaman berada dalam organisasi yang kami ikuti, bahkan mungkin tidak suka dan terkesan ‘acuh’ dengan apa yang ada. Terbukti ketika pelaksanaan program yang memang harus dikerjakan oleh departemennya dia terlihat kurang ‘koordinatif’ dan malah yang paling parahnya dia melimpahkan tugasnya kepada saya, dengan alasan dia masih sibuk mengelola blognya. Semakin kesini semakin menjadi, entah mengapa perhatian saya selalu terfokus pada perilaku pengurus yang satu ini, karena memang dia juga mengikuti organisasi lainnya. Dan pada akhirnya saya terus mengamati, semakin terlihat kalau memang dia tidak ber-‘passion’ di organisasi yang kami ikuti. Nah puncaknya ketika saya terus mengamati setiap status facebook yang selalu diupdate olehnya. Semua memang bernuansa Islam, sesuai dengan organisasi kerohanian islam yang ia ikuti. Ketika perjalanan studi banding yang pada saat itu dilakukan ke salah satu kota di Jawa Tengah, ia malah sibuk update status dan tidak membaur dengan yang lainnya. Dia memang mahasiswa yang kemampuan akademiknya tinggi, ber-IP tinggi, aktif blogging dan aktif di Kerohanian Islam. Warna berbeda ketika ia berada dan berkumpul bersama dengan organisasi yang kami ikuti, ya itu tadi, dia lebih banyak diam, dan memang sudah acuh dengan yang ada.... Tapi jujur rasanya melihat hal seperti itu sangat menyakitkan (hehehe) entah mungkin karena saya yang terlalu loyal pada organisasi. Bagaimana tidak, di organisasi A dia acuh, diam dan pasif bahkan melempar tugas, sedangkan di organisasi B dia sangat giat, dan terlihat sangat antusias untuk berkontribusi. Ibarat kata punya pacar rasanya itu diduain (heuheuheu :D)

Next, lanjut ke kisah dengan orang yang berbeda, sama anehnya dengan yang pertama...

Sebut saja M, dia adalah mahasiswi berbeda fakultas yang saya kenal, sebut saja kami memang satu atap dan duduk di semester yang sama. Yang lain sekamar berdua eh yang ini sekamar sendiri, ya memang tidak hanya dia sih heuheu. Orangnya sama, calm  dan pendiam, tapi bisa ya punya pacar. Lho kok? Wkwk lanjut.. sama seperti yang pertama, dia selalu update status facebook, ibarat kata nih ‘no days without updating facebook status’ daah... kalau orang Jawa bilang, “sitik-sitik update” haha. (memang begitu adanya) :D

Nah yang satu ini, dia anehnya sama, setiap hari update status, sosmed mengetahui segala aktivitasnya, eh nah giliran bergaul sama teman-teman satu atapnya jaranggg bangetttt. Dan sampai status yang sempat saya temui “gak punya teman itu lebih menyakitkan daripada gak punya pacar” kurang lebih isinya seperti itu. What?! Nah maksudnyah??? Selama ini tetangganya dianggap apa yah? Heuheu. Ya mampu sendiri sih, segala hal bisa sendiri, tapi namanya satu atap saling kenal hidup seperti keluarga yang saling berkomunikasi, tidak acuh dan tidak merasa tidak dianggap itu penting... Hmmm.. heran kan saya...

Oke deh, cukup 2 kisah itu tadi yang menginspirasi saya, dan bisa saya ambil kesimpulan yang bisa dilihat dari kedua kisah diatas:
1.    P dan M sama-sama pendiam dan sibuk dengan facebook mereka, sama-sama suka update status disaat ada orang-orang disekitarnya yang bahkan tanpa mereka sadari orang-orang disekitar mereka sangat perhatian pada mereka.
2.    P dan M aneh, dan mereka mempunyai jalan pemikiran dan gaya hidup sendiri.
3.    Keduanya sama-sama kurang bisa menghargai orang-orang yang pada  saat bersamanya sangat membutuhkan responnya.
4.    Keduanya sama-sama mempunyai kepentingan dan keinginan yang mungkin akan sulit dipahami orang-orang disekitarnya karena sikap calm dan pendiam mereka.
5.    Sebenarnya mudah saja, jangan jadikan facebook atau sosmed itu sebagai teman, karena teman sebenarnya akan kurang menghargai...Bagaimana tidak? Nah orang teman-temannya juga masih ada, malah yang tahu setiap masalah, kabar, info dan unek-unek malah sosmed.


Hikmah yang bisa saya ambil adalah:
“Jangan pernah merasa kita tidak dianggap di lingkungan dimana kita berada. Jika memang benar adanya banyak yang tidak menyukai kita, maka berusahalah untuk menyenangkan mereka, bagaimanapun bentuknya dan caranya karena dimana kita berada, disitulah kita bisa dinilai bahwa kita adalah orang yang bermanfaat kehadirannya atau tidak.”

“Jangan pernah mau untuk dikendalikan oleh teknologi maupun sosial media yang ada, tapi kitalah yang mengendalikan”

“Orang-orang disekitar kita masih cukup banyak kan? Masih cukup untuk berbagi keluh kesah, bahagia, galau dan rasa lainnya kan? So, jangan pernah deh merasa sendiri dan merasa bahwa kita adalah individu yang paling menderita sedunia karena tak berkawan. Hapus buang jauh-jauh pikiran seperti itu karena hal itu hanya membuat kita merasa tak berguna bagi orang-orang yang ada di sekitar kita”
Ingatlah teman, diam itu emas, tapi ada waktunya. Ada saatnya kita sendiri bersama Alloh, ada saatnya kita berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita. Kita akademisi yang butuh berbagi pikiran, setiap diri mempunyai kepentingan, kehendak dan keinginan sendiri, itulah anehnya kita, jadi jangan diperparah dengan sikap dan perilaku yang “susiri: suka sibuk sendiri” J Berusahalah untuk tawazun urusan dunia dan akhirat, seimbangkan porsi Hablumminalloh (berbuat baik kepada Alloh) dan Hablumminannas (berbuat baik kepada sesama manusia)
Tawazun dan Sinergi... Hidup ini butuh kedua hal tersebut untuk melengkapi warna perjalanannya tanpa melukai siapapun...
*Bukan bermaksud menjelekkan individu, tapi inilah inspirasi, bebas namun tetap terbatas, kita hidup dan kita berkarya karena kita bersama berusaha menjadi makhluk-Nya yang bermanfaat... Karena yang beruntung yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran*

Sekian dulu, Mohon Maaf atas segala kesalahan... Semoga dapat diambil hikmah.. Semoga bermanfaat J