Pages

Sabtu, 27 Desember 2014

MY BEST PRACTICE IN NGADIRGO

  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Tahap II Gelombang B merupakan  salah satu jenis KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Program kerja KKN Alternatif dilaksanakan berdasarkan empat lingkup bidang kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan dan bidang lingkungan/ infrastruktur. Pada pelaksanaan KKN Alternatif tahun 2014, penulis mendapatkan tugas untuk menjadi sekretaris KKN Alternatif yang dilaksanakan selama 45 hari di Kelurahan Ngadirgo tepatnya di RW 1 mulai tangal 5 November 2014 sampai dengan tanggal 19 Desember 2014. Kelurahan Ngadirgo adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Mijen Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Selain menjadi sekretaris KKN Alternatif, penulis juga menjadi penanggungjawab salah satu program di bidang pendidikan yaitu Pelatihan Administrasi PKK.
Program Pelatihan Administrasi PKK dilatar belakangi oleh pentingnya tertib administrasi dalam organisasi PKK, khususnya yang berkaitan dengan keperluan untuk pencatatan seperti buku notula rapat, buku daftar hadir, dan buku keuangan PKK. Setelah sebelumnya melakukan observasi, penulis menentukan sasaran kegiatan Pelatihan Administrasi PKK adalah pengurus PKK RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5 di RW 1 Kelurahan Ngadirgo yang meliputi ketua, sekretaris dan bendahara. Penulis terlebih dahulu menggali informasi tentang kegiatan PKK di RW 1 Kelurahan Ngadirgo melalui wawancara yang penulis lakukan dengan Ketua RW 1 Bapak Saryoto dibantu oleh Ketua Tim Penggerak PKK RW 1 Ibu Dwi Lestari. Setelah mempersiapakan semua yang dibutuhkan, Pelatihan Administrasi PKK dilaksanakan pada tanggal 9 November 2014 di rumah Ibu Sari (RT 1).
Setelah Pelatihan Administrasi PKK dilaksanakan, penulis tidak berhenti berinteraksi dengan ibu-ibu PKK. Tugas penulis sebagai sekretaris KKN masih berlanjut untuk menjalin kemitraan dengan PKK RW 1 dalam pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Sebelumnya penulis menanyakan kepada Ibu Dwi Lestari selaku ketua PKK RW 1 Kelurahan Ngadirgo tentang apakah sudah ada Posdaya atau belum, ternyata jawaban beliau adalah di RW 1 belum dibentuk Posdaya. Kemudian penulis menjelaskan tentang perbedaan PKK dan Posdaya, sehingga Ibu Dwi Lestari bersedia untuk menjadi ketua Posdaya di RW 1. Pada saat itu penulis bersama rekan-rekan tim KKN Alternatif dan Ibu Dwi berdiskusi dan memberi nama Posdaya RW 1 dengan nama Posdaya “GEMILANG” dan resmi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Lurah pada tanggal 9 Desember 2014. Penentuan nama Posdaya “GEMILANG” disepakati dengan harapan, semangat dan motivasi untuk menjadi Posdaya yang bermanfaat serta memiliki prestasi gemilang.
Selama KKN banyak sekali pengalaman yang penulis dapatkan diantaranya adalah untuk pertama kalinya penulis menghadapi pengurus PKK dan membantu pembentukan struktur organisasi Posdaya, menjadi pembicara pada saat pelatihan administrasi PKK serta pengalaman pertama melakukan pendataan untuk keperluan databasis Posdaya. Penulis juga mendapatkan pengetahuan baru bagaimana menggolongkan penduduk berdasarkan jenis Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I (KS 1), Keluarga Sejahtera Tahap II (KS 2) , Keluarga Sejahtera Tahap III (KS 3) dan Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS 3+).


Pengurus Posdaya “Gemilang” Menyanyikan Mars Posdaya

(Ngadirgo Fair, 14 Desember 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar