Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Alternatif Tahap II Gelombang B merupakan
salah satu jenis KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri
Semarang. Program kerja KKN Alternatif dilaksanakan berdasarkan empat lingkup
bidang kegiatan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yaitu bidang pendidikan,
bidang ekonomi, bidang kesehatan dan bidang lingkungan/ infrastruktur. Pada
pelaksanaan KKN Alternatif tahun 2014, penulis mendapatkan tugas untuk menjadi
sekretaris KKN Alternatif yang dilaksanakan selama 45 hari di Kelurahan
Ngadirgo tepatnya di RW 1 mulai tangal 5 November 2014 sampai dengan tanggal 19
Desember 2014. Kelurahan Ngadirgo adalah salah satu kelurahan yang ada di
Kecamatan Mijen Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Selain menjadi sekretaris
KKN Alternatif, penulis juga menjadi penanggungjawab salah satu program di
bidang pendidikan yaitu Pelatihan Administrasi PKK.
Program Pelatihan Administrasi
PKK dilatar belakangi oleh pentingnya tertib administrasi dalam organisasi PKK,
khususnya yang berkaitan dengan keperluan untuk pencatatan seperti buku notula
rapat, buku daftar hadir, dan buku keuangan PKK. Setelah sebelumnya melakukan
observasi, penulis menentukan sasaran kegiatan Pelatihan Administrasi PKK
adalah pengurus PKK RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5 di RW 1 Kelurahan Ngadirgo
yang meliputi ketua, sekretaris dan bendahara. Penulis terlebih dahulu menggali
informasi tentang kegiatan PKK di RW 1 Kelurahan Ngadirgo melalui wawancara
yang penulis lakukan dengan Ketua RW 1 Bapak Saryoto dibantu oleh Ketua Tim
Penggerak PKK RW 1 Ibu Dwi Lestari. Setelah mempersiapakan semua yang
dibutuhkan, Pelatihan Administrasi PKK dilaksanakan pada tanggal 9 November
2014 di rumah Ibu Sari (RT 1).
Setelah Pelatihan Administrasi
PKK dilaksanakan, penulis tidak berhenti berinteraksi dengan ibu-ibu PKK. Tugas
penulis sebagai sekretaris KKN masih berlanjut untuk menjalin kemitraan dengan
PKK RW 1 dalam pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Sebelumnya
penulis menanyakan kepada Ibu Dwi Lestari selaku ketua PKK RW 1 Kelurahan
Ngadirgo tentang apakah sudah ada Posdaya atau belum, ternyata jawaban beliau
adalah di RW 1 belum dibentuk Posdaya. Kemudian penulis menjelaskan tentang
perbedaan PKK dan Posdaya, sehingga Ibu Dwi Lestari bersedia untuk menjadi
ketua Posdaya di RW 1. Pada saat itu penulis bersama rekan-rekan tim KKN
Alternatif dan Ibu Dwi berdiskusi dan memberi nama Posdaya RW 1 dengan nama
Posdaya “GEMILANG” dan resmi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Lurah pada
tanggal 9 Desember 2014. Penentuan nama Posdaya “GEMILANG” disepakati dengan
harapan, semangat dan motivasi untuk menjadi Posdaya yang bermanfaat serta
memiliki prestasi gemilang.
Selama KKN banyak sekali
pengalaman yang penulis dapatkan diantaranya adalah untuk pertama kalinya
penulis menghadapi pengurus PKK dan membantu pembentukan struktur organisasi
Posdaya, menjadi pembicara pada saat pelatihan administrasi PKK serta
pengalaman pertama melakukan pendataan untuk keperluan databasis Posdaya.
Penulis juga mendapatkan pengetahuan baru bagaimana menggolongkan penduduk
berdasarkan jenis Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera Tahap I (KS 1),
Keluarga Sejahtera Tahap II (KS 2) , Keluarga Sejahtera Tahap III (KS 3) dan
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS 3+).
Pengurus Posdaya
“Gemilang” Menyanyikan Mars Posdaya
(Ngadirgo Fair, 14
Desember 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar